Google Luncurkan Fitur Baru Berteknologi AI
Beritadata.com, Jakarta – Raksasa teknologi Google cukup sering menghadirkan berbagai fitur baru untuk memuaskan pengalaman penggunanya dalam menggunakan teknologi milik mereka.
Baru-baru ini, Google juga kembali meluncurkan berbagai fitur baru yang terintegrasi dengan artificial intelligence (AI) yang sudah bisa dinikmati oleh para penggunanya.
1. Google Luncurkan Fitur untuk Cek Data Gambar dan Video
Penggunaan gambar dan video di media sosial seringkali menyebabkan penyebaran informasi yang salah dan berbahaya.
Google pun mengumumkan akan memberikan informasi yang lebih kontekstual tentang sebuah gambar untuk mencegah penyebaran informasi palsu.
Google meluncurkan fitur baru untuk melihat riwayat gambar, metadata, dan konteks yang digunakan pengguna di situs berbeda. Google mengumumkan fitur “Tentang gambar ini” di awal tahun dan kini sudah tersedia untuk semua penutur bahasa Inggris secara global.
Dengan fitur ini, pengguna dapat mengetahui kapan gambar tersebut pertama kali “dilihat” oleh Google Penelusuran untuk memahami kekinian suatu konteks.
Alat ini juga memungkinkan pengguna mengetahui deskripsi gambar di situs lain untuk membantu terjadinya klaim palsu.
Google juga mengklaim bahwa pengguna dapat melihat metadata, termasuk kolom untuk menunjukkan apakah itu adalah gambar yang dihasilkan AI.
Fitur ini sudah bisa digunakan dengan mengklik menu tiga titik pada hasil Gambar Google. Pengguna juga dapat mengaksesnya dengan mengeklik opsi “lebih lanjut tentang halaman ini” pada bagian “Tentang hasil ini” yang dapat diakses melalui menu tiga titik.
2. Fitur Klaim FaceCheck
Google juga mengumumkan bahwa para jurnalis dan pemeriksa fakta yang telah terverifikasi akan dapat mengunggah atau menyalin URL gambar untuk mempelajari lebih lanjut tentang gambar tersebut dengan fitur API Pencarian Klaim FaceCheck.
Pada bulan Juni, perusahaan ini mulai menguji fitur dengan alat Fact Check Explorer. Hal ini memberi pemeriksa fakta kemampuan untuk mengeksplorasi pemeriksaan fakta, referensi, dan detail lain yang terkait dengan gambar tertentu.
Terlebih lagi, Google juga sedang bereksperimen dengan AI generatif untuk membantu mendeskripsikan sumber seperti halaman penjual yang tidak dikenal atau blog yang tidak dikenal.
Google mengatakan bahwa nantinya pengguna yang memilih untuk menggunakan tools Search Generative (SGE) akan menampilkan informasi yang dihasilkan AI tentang situs di “bagian lebih lanjut tentang halaman ini.”
3. Fitur Augmented Reality (AR) untuk Produk Kecantikan
Google tampaknya juga melihat peluang augmented reality (AR) sebagai media periklanan baru yang memiliki potensi cukup efektif di masa depan.
Raksasa teknologi tersebut juga baru saja mengumumkan peluncuran iklan AR Beauty, sebuah jenis iklan smartphone baru yang memungkinkan brand kecantikan untuk mempromosikan produk bibir dan mata melalui pengalaman “percobaan virtual”.
Sebagai pengganti gambar produk di iklan Google Shopping standar, iklan AR Beauty ini menawarkan alat yang memungkinkan konsumen untuk bisa melihat preview dari produk yang berbeda atau model yang “sesuai” dengan produk tersebut.
Fitur ini dipasangkan dengan deskripsi produk dan informasi harga, serta alur pembayaran yang disederhanakan yang dirancang untuk menyederhanakan proses pembelian.
Iklan AR Beauty ini akan muncul di saluran khusus seluler yang biasanya ditampilkan iklan Google Belanja, termasuk tab Belanja di Google.com, Penelusuran, dan Gambar Google.
“Iklan AR Beauty membantu mitra merek kecantikan kami menampilkan produk mereka dengan cara yang lebih interaktif untuk memperbesar permintaan,” ujar Lilian Rincon, direktur senior belanja konsumen di Google.
“Ketika fitur baru bermanfaat bagi pembeli, maka fitur tersebut juga dapat bermanfaat bagi seluruh industri.”sambungnya.
Referensi : theverge
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow